SORONG - Sebuah mobil pick up berwarna hitam terbakar di SPBU Sorpus Kota Sorong Selasa (16/05/2023). Terpantau, mobil tersebut terbakar saat sedang melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU.
Seorang wanita yang bertugas mengisi BBM pada mobil itu langsung berteriak histeris. Melihat peristiwa itu, petugas SPBU Sorpus langsung sigap mendorong mobil ke pinggir.
Seorang petugas yang sigap memadamkan api mengalami kecelakaan karena terkena kobaran api.
Tim medis pun langsung dikerahakan untuk mengevakuasi korban ke ambulance lalu dibawah menuju rumah sakit terdekat.
Dalam waktu 45 menit kobaran api pada mobil pikc up berhasil dipadamkan sehingga setelah sejam aktifitas pengisian BBM kembali normal.
Itulah simulasi Operasi Keadaan Darurat (OKD) yang digelar oleh Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku
Area Manager Communication Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku Edi Mangun diwakiki Sales Branch Manager Rayon I TPBBU Pertamina Patra Niaga Papua Barat, Made Mega mengatakan, simulasi sebagai upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan kerja sekaligus kewaspadaan menghadapi resiko.
Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengadakan pelatihan penanggulangan keadaan darurat di SPBU COCO 81.98401 yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kota Sorong Pusat, Papua Barat.
Simulasi OKD tersebut untuk meningkatkan aspek HSSE (Health, Safety, Security & Environment) di Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku.
“Latihan simulasi OKD kali ini dilaksanakan untuk meningkatkan aspek HSSE dan juga guna melatih kesigapan para personel serta kesiapan peralatan pendukung di SPBU yang dimiliki untuk menunjang penanggulangan keadaan darurat," kata Made Mega.
Ia bilang, simulasi OKD bertujuan menguji fungsi koordinasi, komunikasi, komando antar unit dan instansi sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) Penanggulangan Keadaan Darurat yang berlaku di SPBU Sorong.
Dalam melaksanakan simulasi OKD, berbagai skenario dijalankan dengan melihat situasi-situasi nyata yang mungkin terjadi.
Skenario yang dijalankan kali ini yaitu terjadinya sambaran api/flash fire pada salah satu mobil yang hendak melakukan pengisian bahan bakar di SPBU COCO 81.98401 Kota Sorong.
"Kejadian terbakarnya salah satu mobil yang hendak melakukan pengisian di SPBU terjadi pada pukul 10.00 WIT, dengan mengikuti prosedur HSSE maka api berhasil dipadamkan 45 menit dan keadaan menjadi terkendali kembali dalam waktu 60 menit," ujarnya.
Pada skenario yang berjalan ucapnya, para simulator yang bergerak sangat tanggap dalam mengatasi bahaya seperti memadamkan dan memindahkan mobil yang terbakar menggunakan alat yang disediakan.
Kemudian menyelamatkan korban dan skenario penanganan pasca kejadian, meliputi penanganan terhadap korban sampai dengan pengondisian korban dalam perawatan dan penanganan terhadap media (media handling).
Diharapkan melalui latihan ini, masing-masing fungsi di unit operasi dapat menguji, melatih, dan memantapkan kemampuan personel sesuai dengan bidang tugas masing-masing dalam rangka penanggulangan keadaan darurat yang ada,” terang Made.
Ia berujar, Pertamina senantiasa mengedepankan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan energi yang ada.
Sehingga untuk itulah latihan semacam ini dilakukan, guna memastikan kesiap-siagaan dalam menanggulangi hambatan-hambatan yang mungkin terjadi agar tidak menghambat proses pendistribusian energi bagi masyarakat.
“Melalui simulasi OKD yang dijalankan, Pertamina menjamin segala resiko yang dimungkinkan terjadi secara nyata dapat dikendalikan dengan baik sehingga kami memastikan keamanan, kelancaran dan kenyamanan distribusi BBM, LPG serta produk Pertamina lainnya kepada masyarakat,” pungkasnya.(Red)
Social Header